Halo, Sahabat Apotek Nurlita!
Pernahkah Anda merasa suhu tubuh naik, badan lemas, atau sedikit pusing? Itu adalah gejala umum dari demam. Demam seringkali membuat kita khawatir, padahal sebenarnya, demam itu sendiri bukanlah penyakit. Justru, demam adalah respon alami tubuh kita dalam melawan infeksi atau kondisi lain yang dianggap berbahaya.
Jadi, demam menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh kita sedang aktif bekerja. Namun, penting untuk tahu kapan demam itu biasa saja dan kapan kita harus mulai waspada. Yuk, kita pelajari lebih lanjut bersama Apotek Nurlita!
Apa Itu Demam?
Demam adalah kondisi ketika suhu tubuh Anda lebih tinggi dari batas normal. Suhu tubuh normal manusia umumnya berkisar antara 36.5°C hingga 37.5°C. Jika suhu tubuh Anda mencapai 38°C atau lebih, maka Anda sedang demam.
Demam Itu Beragam Jenisnya, Tergantung Penyebabnya
Demam bisa disebabkan oleh berbagai hal, dan penting untuk membedakannya:
-
Demam Biasa (Umumnya Akibat Infeksi Ringan)
- Penyebab: Paling sering disebabkan oleh infeksi virus ringan seperti flu biasa, batuk pilek, atau radang tenggorokan ringan. Bisa juga terjadi setelah imunisasi (vaksin), kelelahan, atau dehidrasi (kekurangan cairan).
- Gejala Lain: Biasanya disertai gejala ringan seperti pilek, batuk, nyeri otot ringan, atau nafsu makan berkurang.
- Karakteristik Suhu: Suhu demam mungkin berfluktuasi (naik turun), tetapi umumnya tidak terlalu tinggi (misalnya 38-39°C) dan bisa merespon baik terhadap obat penurun panas.
- Tingkat Kewaspadaan: Umumnya tidak perlu terlalu khawatir, bisa ditangani di rumah.
-
Demam Akibat Infeksi yang Lebih Serius
- Penyebab: Infeksi bakteri (seperti tifus, infeksi saluran kemih, radang paru-paru) atau infeksi virus tertentu yang lebih berat (misalnya Demam Berdarah Dengue/DBD, campak, cacar air, flu singapura, COVID-19).
- Gejala Lain: Demamnya cenderung lebih tinggi (sering di atas 39°C) dan sulit turun meskipun sudah minum obat penurun panas. Disertai gejala lain yang lebih parah, seperti:
- Nyeri tubuh atau sakit kepala hebat.
- Muncul ruam kulit (misalnya bintik merah pada DBD atau campak).
- Muntah atau diare yang parah.
- Sesak napas.
- Lemah lesu berlebihan atau anak menjadi sangat rewel.
- Kejang (terutama pada anak-anak).
- Tingkat Kewaspadaan: Sangat perlu diwaspadai dan membutuhkan pemeriksaan dokter segera.
-
Demam Akibat Kondisi Medis Lain (Bukan Infeksi)
- Penyebab: Kadang demam bisa timbul karena efek samping obat tertentu, reaksi alergi yang parah, penyakit autoimun, atau kondisi medis serius lainnya.
- Gejala Lain: Demam bisa hilang timbul atau menetap, disertai gejala khas dari penyakit penyebabnya.
- Tingkat Kewaspadaan: Perlu segera memeriksakan diri ke dokter untuk mencari tahu penyebab pastinya.
Penanganan Demam di Rumah (Untuk Demam Ringan)
Jika demam Anda atau keluarga memiliki karakteristik demam biasa (suhu tidak terlalu tinggi, gejala ringan, tubuh masih cukup aktif), Anda bisa melakukan langkah-langkah ini di rumah:
- Kompres hangat: Gunakan kain yang dibasahi air hangat untuk mengompres dahi, ketiak, atau lipatan paha.
- Minum cairan yang cukup: Perbanyak konsumsi air putih, jus, atau sup untuk mencegah dehidrasi.
- Istirahat yang cukup: Berikan tubuh waktu untuk pulih dan melawan infeksi.
- Kenakan pakaian tipis: Hindari memakai pakaian tebal atau selimut berlapis-lapis yang bisa memerangkap panas.
- Konsumsi obat penurun panas: Seperti Paracetamol atau Ibuprofen. Selalu baca petunjuk dosis yang tertera pada kemasan. Untuk dosis yang tepat atau pertanyaan lebih lanjut, Anda bisa berkonsultasi dengan apoteker atau dokter Anda.
Kapan Harus Segera Mencari Bantuan Medis (Pergi ke Dokter)?
Ini adalah hal yang paling penting untuk diingat! Segera cari bantuan medis jika demam Anda atau keluarga memiliki ciri-ciri berikut:
- Suhu sangat tinggi: Di atas 39°C, terutama jika sulit turun meski sudah diberikan obat penurun panas.
- Demam tidak turun dalam 2-3 hari (untuk orang dewasa) atau lebih dari 24 jam (untuk bayi di bawah 3 bulan).
- Disertai gejala berat: Seperti sakit kepala hebat, leher kaku, ruam merah, kejang, muntah/diare hebat, sesak napas, nyeri saat buang air kecil, atau tubuh sangat lemas/tidak responsif.
- Terjadi pada bayi di bawah 3 bulan. Segera periksakan, jangan ditunda.
- Terjadi pada orang dengan kondisi medis kronis (misalnya diabetes, penyakit jantung, HIV) atau yang sedang menjalani pengobatan tertentu (seperti kemoterapi).
Ingat ya, Sahabat Apotek Nurlita, demam adalah sinyal tubuh. Jangan panik, tapi juga jangan diabaikan. Selalu perhatikan gejala lain yang menyertai demam. Artikel ini adalah panduan edukasi awal. Untuk diagnosis dan penanganan yang paling tepat, selalu konsultasikan kondisi kesehatan Anda dengan profesional medis (dokter atau apoteker).
Semoga informasi ini bermanfaat dan kita semua selalu dalam kondisi sehat!
0 Komentar